Salamaik datang di blog awak
SEMOGA APA YANG ADA DI DALAM BLOG INI BERMANFAATTERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Selasa, 17 Desember 2013

KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN





A. Latar Belakang Masalah

            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya–upaya pembaruan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan, disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, Guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
Sejak awal mula pendidikan senantiasa bersikap terbuka terhadap penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi. Hal ini mempunyai maksud bahwa sistem pendidikan yang tidak mau dan kurang bisa menyelaraskan diri dengan kemajuan teknologi tersebut, maka sistem pendidikan itu akan di sebut ketinggalan zaman.
Dalam Undang-undang no 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional di jelaskan bahwa Pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
            Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan pengajar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Salah satu upaya untuk peningkatan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif, ini akan mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar.
            Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Untuk memenuhi hal tersebut diatas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa agar siswa termotivasi dalam proses belajar mengajar.
            Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Penggunaan komputer sebagai media dalam pembelajaran Pendidikan bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha yang ditujukan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari dan memahami pengajaran. Akhirnya media komputer memang pantas digunakan oleh Guru Pendidik, bukan hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa media pembelajaran telah menjadi bagian yang satu dalam sistem pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu lancarnya bidang tugas yang ditujukan untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas  dan juga dapat menghilangkan rasa bosan dalam menerima pembelajaran bagi peserta didik.



B. URAIAN MATERI
       Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
       Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan.
       Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
       Multimedia berbasis komputer dapat pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan dan kompetensi tertentu. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas. jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.

       Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. “Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya”. Penggunaan internet dan web tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan sumberdaya manusia yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
       Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
       Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan nama CAI yaitu “Computer Assited Instruction” . Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat bantu menyampaikan pelajaran kepada user secara interaktif. Perubahan metode pembelajaran dan pengajaran telah menyebabkan alat yang digunakan menjadi meluas, misalnya: video, audio, slide dan film.
       CAI yaitu penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk visual dan audio yang dianimasikan.
Jadi CAI adalah penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. CAI membantu siswa memahami suatu materi dan dapat mengulang materi tersebut berulang kali sampai ia menguasai materi itu.
Penggunaan Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran


Untuk Tujuan Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan
sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan.

Untuk Tujuan Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

Untuk Tujuan Afektif
Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan klip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.

Keistimewaan pemakaian komputer dalam proses pembelajaran (Muhamad Ikhsan, 2006):
1. Komputer bisa mengajar secara individual (individualisasi dalam proses pembelajaran) kecepatan bisa sesuaikan dengan kemampuan siswa, metode/strategi belajar yang lebih tepat, penyesuaian isi materi dan tingkat kesukaran.
2. Bisa digunakan kapan saja (tidak terbatas waktu) dan bisa digunakan dimana saja (tidak terbatas ruang).
3. Hilangkan rasa malu takut.





Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:

1.  Penggunaan Multimedia Presentasi.

       Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia proyektor yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media mutimedia proyektor  adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga membangun minat peserta didik. Program ini dapat di tangkap siswa yang memiliki tipe belajar visual, auditif dan kinestetik. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.
       Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti : Microsoft power point yang dikembangkan oleh Microsoft incCorel presentation yang dikembangkan oleh Coral inc hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan untuk belajar seperti itu.
       Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah  perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam  kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan  berbagai karakteristik peserta didik. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada gaya metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
       Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.  
       Dalam sudut pandang proses pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.


2. CD Multimedia Interaktif
       CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion (CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multimedia terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis.




 Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
Model Drill
       Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Tutorial
        Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan, respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana & Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Model Simulasi
        Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Games
        Model permainan ini dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah tutorial. Tutorial membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan cepat dan menarik.
       Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya peserta didik. Penggunaan tutorial melalui CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh siswa terhadap sofware tersebut.Terdapat juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan secara menyeluruh.
Mindtools
       Mindtools alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat optimal.
       Lingkungan pembelajaran yang disajikan pada siswa bukan berpatokan pada membuat siswa menurut saja pada struktur materi yang sudah dirancang alurnya oleh programmer, akan tetapi justru hanya memberikan sejumlah fasilitas atau alat (tools) untuk digunakan siswa dalam ia mengambil dan merancang alur belajarnya sendiri.
       Kontrol penuh ada di tangan siswa (learner control) dalam ia menentukan baik tujuan yang ingin dicapai, materi yang dipelajari, maupun tingkat kedalaman pemahaman yang ingin diraih. dan akan lebih memotivasi siswa untuk belajar karena ia dapat sesuaikan dengan kebutuhannya. Guru disini berperan sebagai fasilitator, model, dan pelatih (coach).
       Berangkat dari asumsi dasar bahwa siswa itu mempunyai perbedaan dalam daya tangkap, lingkup pengetahuan yang sudah dimiliki (prior knowledge), keterampilan belajar, minat, maupun motivasi untuk belajar.
       Belajar yang dalam (deep learning) menuntut siswa menggunakan teknik/strategi berpikir yang sistematis dan terencana, tajam daya analisanya, kritis, kreatif, dan memiliki ketrampilan memecahkan masalah (problem solving) yang baik.



SIMULATION
Tujuan
       Proses simulasi biasanya digunakan untuk mengajarkan proses atau konsep yang tidak secara mudah dapat dilihat (abstrak), seperti bagaimana bekerjanya proses ekonomi, atau bagaimana hubungan antara supply & demand terhadap harga dan seterusnya. Simulasi juga dilakukan untuk memunculkan suatu keadaan yang berbahaya dan dicobakan di dunia riel. Misalnya percobaan percampuran berbagai zat kimia, atau perputaran planet.
Umumnya setelah siswa mencoba sendiri, atau menjalankan simulasi ini, guru harus memeriksa kesimpulan (discovery) yang dibuat siswa: ketepatannya.
Isi
       Suatu konsep atau keadaan yang akan dieksplorasi proses perubahan atau terjadinya. Siswa akan diberikan sejumlah variabel (beserta parameternya) yang dapat di mainkan/manipulasi untuk menimbulkan keadaan tertentu. Asumsi dasar dari proses belajar disini adalah melalui percobaannya siswa akan mengerti prinsip dari terjadinya proses tersebut (discovery learning).
Keuntungan
       Berlangsungnya proses dapat diatur kecepatannya; dapat dipercepat (untuk proses yang perubahannya lama), atau diperlambat (untuk proses yang perubahannya terjadi cepat).
Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap proses perubahan dapat secara langsung dimainkan, atau di manipulasi siswa sehingga ia dapat melihat langsung bagaimana pengaruh setiap variabel itu.
Umumnya siswa akan lebih termotivasi menjalankan simulasi dibanding Drill & Practice atau tutorial, karena siswa punya kontrol terhadap variabel yang dipilihnya rasa ingin tahunya terpenuhi.






3.  Video Pembelajaran.    
       Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di Sekolah Dasar. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di Sekolah Dasar cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.

4. Internet
       Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu dimana setiap orang atau individu dapat terhubung satu sama lain di berbagai belahan dunia.
       Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dan data statistik.
       Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya karena di interner banyak terdapat berbagai sumber balajar yang kadang sulit di temukan di buku buku pembelajaran. Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Hal ini dapat membuat interaksi antara sesama peserta didik untuk mempelajari pelajaran yang telah di sediakan
       Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
       Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
       Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa.
Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
        Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran bekerjasama dengan ahli materi mengemas materi pembelajaran elektronik.    Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang lainnya.  Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.


KOMPUTER DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

1.Pendekatan dalam Pengajaran dan Pembelajaran
       Matlamat pendidikan Teknologi Maklumat ( TM ) dapat dicapai dengan wujudnya pertalian erat antara Kurikulum,Pedagogi dan Pentaksiran.Melalui pendekatan ini guru hendaklah berperanan sebagai penyelia dan fasilitator kepada pelajar dalam proses pembelajaran.

2.Pengajaran Berbantukan Komputer ( Computer Assisted Instruction, CAI )
       Integrasi Bahan Kursus CAI  akan berfungsi apabila guru tahu dan menguasai sepenuhnya tentang kelebihan dan kelemahan sebuah sistem komputer. Penilaian dan Penyebaran Bahan Kursus mestilah dinilai dan diuji kesesuaiannya merangkumi dua elemen penting iaitu buku panduan guru dan buku kerja pelajar. Sistem Komputer dan Pengurusan melibatkan seperti kos pelaksanaan yang merangkumi aspek-aspek seperti bilangan komputer yang diperlukan,bilangan jam yang diperlukan oleh setiap pelajar untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu, penyenggaraan komputer dan keselamatan sistem komputer. Menggalakkan Penghasilan /Penulisan Bahan Kursus.

3.Pengajaran Diuruskan Komputer ( Computer Managed Instruction, CMI )
       Pengajaran Diuruskan Komputer ( CMI ) berperanan membantu proses pengurusan dalam bilik darjah. Yang melibatkan interaksi antara pelajar, guru, komputer dan bahan-bahan sumber pendidikanyang lain.Terdapat tiga bidang utama CMI iaitu :
1- pengurusan rekod pelajar
2- pengurusan komunikasi
3- pengurusan proses pembelajaran


4.Komunikasi Mediasi Komputer ( Computer Mediated Communication,   CMC )
       Komunikasi mediasi komputer melibatkan pengajaran dan pembelajaran secara rangkaian atau hubungan rangkaian. Contohnya guru atau pelajar menggunakan jalur internet untuk berhubung semasa proses pembelajaran berlaku.

5.Multimedia Berasaskan Komputer ( Computer Based Multmedia CBM )
       Multimedia boleh dijadikan salah satu alat bantuan mengajar (ABM) kerana ia membolehkan guru mengurus aktiviti pengajarannya secara teratur dan menarik dengan cara memberi persembahan yang pelbagai menggunakan program-program multimedia yang senang didapati.

6.Kelebihan Penggunaan Komputer dalam P&P
Di antaranya ialah :
i.    Menyokong pembelajaran kendiri dengan maklum balas dan peneguhan yang cepat.
ii.   Pengintegrasian multi media daripada sumber yang pelbagai.
iii.  Keinteraktifan yang membolehkan pembelajaran dapat dijalankan dengan luwes           dengan kawalan kendiri.

7.Kelemahan Penggunaan Komputer dalam P&P
Di antaranya ialah :
i.     Kos yang tinggi
ii.   Teknologi yang cepat berubah
iii.   Literasi komputer masih meluas
iv.   Perlu cekap dan bermotivasi untuk berjaya




       Merujuk kepada kaedah pengajaran dan pembelajaran menggunakan komputer sebagai bahan  bantu mengajar dan komputer merupakan aplikasi teknologi komputerdalam pendidikan. Komputer digunakan sebagai alat untuk membantu dan memudahkan proses pengajaran dan pembelajaran. Contohnya komputer dapat menghasilkan bahan pengajaran yang menarik dan terkini  serta menyimpan rekod. Dengan itu, pengajaran menjadi mudah dan pembelajaran dan pemahaman pelajar menjadi lebih berkesan. Malahan maklumat-maklumat boleh disimpan di dalam disket, CD, memori kad, dan dapat dibuka bila masa diperlukan.
       Penggunaan komputer dalam proses pengajaran dan pembelajaran dianggap sebagai satu inovasi dalam pendidikan di mana inovasi ini merupakan satu perkara baru kepada pendidik. Di dalam suatu kajian Program Latihan Guru Sekolah Bestari dan Impaknya terhadap Pembelajaran Pelajar yng dibuat oleh Mohammad Sani et al (2001) telah ditadbirkan kepada 882 orang guru bestari dan 2689 orang pelajar di 70 buah Sekolah Bestari. Dapatan kajian menunjukkan bahawa antara kekangan yang mempengaruhi guru-guru dalam melaksanakan P&P bestari ialah beban tugas (84.9%), peruntukan kewangan (80.9%), desakan peperiksaan (87.6%), faktor masa (84.8%), tuntutan sukatan pelajaran (84.3%), aspek pengupayaan (76.1%), aspek faktor sokongan pihak pengurusan sekolah (71.8%), kemudahan dan peralatan sekolah (79.2%), aspek pelbagai arahan daripada pihak atasan (77.6%), aspek faktor murid (68.8%), aspek kerjasama rakan sejawat (66.3%) dan aspek sokongan daripada Pegawai Pendidikan Daerah (54.5%). Dapatan kajian ini menjadi panduan dalam inovasi untuk melaksanakan pengintegrasian komputer dalam pengajaran Sains dan Matematik yang turut diselubungi dengan berbagai isu , dan isu-isu yang dikenalpasti dikategorikan kepada empat faktor.
       Faktor pertama ialah dari sudut sekolah, terutamanya peranan dan sikap pengetua dan sikap pihak pengurusan yang lain sekolah seperti(pengetua/guru besar, penolong kanan) adalah kritikal terhadap pembentukan dasar dan amalan diperingkat sekolah. Mereka adalah penggerak yang boleh memotivasikan setiap guru supaya mempunyai misi dan objektif yang sama untuk meningkatkan kualiti pendidikan sekolah. Perkara-perkara penting yang perlu diberi perhatian adalah pengurusan masa , sumber dan sokongan serta galakan moral kepada kakitangan atau guru yang memainkan peranan penting. Sikap pengetua atau guru besar dan pentadbir pada tahap yang tidak membanggakan, sikap sebegini akan melemahkan kesungguhan guru-guru yang mungkin telah bersedia menghadapi cabaran perubahan. Pengetua atau pentadbir yang tidak perihatin akan keperluan masa depan akan menyebabkan organisasi pendidikan ketinggalan.
       Faktor kedua ialah Guru. Dimana pelbagai aspek akan dipertimbangkan antaranya ialah persepsi guru terhadap kepentingan komputer. Pada tahun 2001 di semua sekolah Bestari seluruh negara mendapati walaupun guru bersedia membuat perubahan dengan mengintegrasikan teknologi maklumat tetapi ada juga yang tidak bersedia membuat perubahan kerana yakin P&P konvensional relevan dengan sistem peperiksaan. Sekolah-sekolah lebih mementingkan pencapaian keputusan peperiksaan yang cemerlang. Pada dasarnya jika keputusan peperiksaan yang diperolehi setiap tahun cukup baik dan cemerlang pada tanggapan guru mengapa harus kita mengubah apa yang telah sedia baik untuk pelajar. Dengan sikap sebegini adalah sukar bagi perubahan dilakukan dengan berkesan. Kesedaran perlu ditumbulkan terlebih dahulu.
       Terdapat juga guru yang risau untuk menghadapi perubahan. Jadi sikap inilah perlu dihakis. Selain daripada sikap yang tidak menganggap ICT itu penting terdapat juga guru-guru yang risau untuk mengguna peralatan ICT itu sendiri. Menurut Zoraini(1998), terdapat tiga jenis kerisauan yang dihadapi oleh guru-guru dalam penggunaan komputer iaitu takut sekiranya rosak apabila disentuh peralatan tersebut, takut kerana mereka merasakan tidak berupaya mempelajari teknologi tinggi iaitu tahap inferior yang tinggi dan ada guru yang risau sekiranya sekolah mengarahkan guru yang tahu dan mahir komputer membuat segala tugas yang memerlukan penggunaan komputer, dengan perasaan risau sebegini adalah lebih mudah bagi mereka menolak terus perubahan.
       Seterusnya masa dan beban tugas guru mengintegrasikan komputer dalam pengajaran memerlukan masa yang banyak bagi guru-guru menyediakannya (Plomp, Brummelhuiz dan Pelgrum(1997)). Persediaan diperlukan termasuk dari aspek menyediakan bahan mengajar serta untuk menyediakan bahan pada komputer sebelum kelas dimulakan. Dengan bilangan waktu mengajar yang banyak, sesetengah guru mempunyai bilangan waktu mengajar sebanyak 27 waktu seminggu, adalah sukar bagi guru untuk membuat persediaan mengajar di sekolah dan juga untuk menyediakan bahan mengajar dimakmal komputer.
       Guru-guru juga mempunyai beban tugas lain selain daripada mengajar yang akan mengambil masa semasa waktu persekolahan seperti guru jadual waktu, setiausaha peperiksaan, ketua-ketua panitia, selepas waktu persekolahan seperti sukan, aktiviti persatuan, mesyuarat-mesyuarat daerah, PIBG, kursus-kursus jangka panjang dan pendek. Situasi ini akan menyukarkan guru untuk melakukan persediaan yang mantap terutama jika mereka perlu menyediakan bahan sendiri, sebagai contoh jika guru perlu mendapatkan bahan dari internet dan untuk memilih bahan yang sesuai kadang-kadang mengambil masa berjam-jam.
       Penghasilan bahan pengajaran pembelajaran berasaskan kaedah bestari memerlukan masa yang lama kerana penghasilan bahan perlu dibuat dengan teliti supaya bahan tersebut berupaya membolehkan pelajar dapat berfikir dengan kritis dan kreatif, berupaya membuat penerokaan sendiri pada kadar kendiri dan mampu memajukan diri sendiri. Bahan-bahan pengajaran atau dalam bestari disebut sebagai pakej pembelajaran juga menitik beratkan kepelbagaian kecerdasan pelajar, keadaan ini secara tak langsung memerlukan persediaan yang teliti dan masa yang lama dalam membina pakej-pakej pembelajaran tersebut.
       Penting juga guru perlu ada kemahiran komputer dan Pengetahuan penggunaan komputer dalam P&P. Pengajaran dan pembeajar dapat dijalankan dengan berkesan. Kursus-kursus komputer diberikan secara berterusan  Proses pengajaran memperalatkan ICT menuntut guru berkemahiran dalam membina persembahan dan mengintegrasikan multimedia sekurang-kurangnya menggunakan Powerpoint dengan input-input seperti rakaman suara, memasukan video, grafik dan bunyi mengikut kreativiti guru.tetapi tidak semua bahan pengajaran telah tersedia untuk digunakan terus. Dengan adanya kemahiran komputer, guru dapat mencurahkan ilmu dan kemahiran dalam subjek masing-masing dan kaedah pengajaran dapat dipelbagaikan.
       Penggunaan komputer bukan sahaja digunakan untuk guru-guru matematik dan sains tetapi ianya dapat dijadikan contoh atau panduan kepada guru mata pelajaran sains ataupun untuk guru mata pelajaran yang lain dalam membantu para guru menggunakan kaedah pembelajaran menggunakan komputer dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kemahiran guru menggunakan dan mengendalikan alatan komputer. Selaras dengan matlamat kementerian dan Kementerian Pendidikan Malaysia telah mengeluarkan peruntukkan yang besar bagi melaksanakan projek pelestarian sekolah-sekolah di Malaysia.


C. Kesimpulan
       Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi.
       Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya karena di interner banyak terdapat berbagai sumber balajar yang kadang sulit di temukan di buku buku pembelajaran. Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Hal ini dapat membuat interaksi antara sesama peserta didik untuk mempelajari pelajaran yang telah di sediakan
       Kemajuan dan perkembangan yang pesat dalam bidang teknologi maklumat perlu dimanfaatkan sepenuhnya dalam melahirkan masyarakat dan generasi yang berilmu pengetahuan dan bijak dalam mentadbir negara pada masa akan datang. Walaupun ada pendapat yang mengatakan bahawa penggunaan komputer pada peringkat pendidikan awal adalah kurang perlu ekoran daripada ketidak sediaan para pelajar menerimanya, namun pandangan seperti ini perlu diperbetulkan agar semua pihak sama ada ibu bapa, penjaga, guru dan masyarakat secara keseluruhannya perlu melihat kepentingan penguasaan kemahiran ini pada masa akan datang.
       Adalah menjadi tanggung jawab institusi pendidikan untuk mendidik masyarakat untuk menjadi pelapis yang benar-benar dapat mentadbir negara dengan baik pada masa akan datang. Oleh yang demikian, pendidikan ini perlu dilaksanakan pada peringkat awal perkembangan kanak-kanak. Penggunaan komputer dan teknologi maklumat dalam sistem pengajaran dan pembelajaran adalah suatu yang perlu bagi menarik minat kanak-kanak ini untuk terus menuntut ilmu tanpa mengira sempadan dan segala halangan yang boleh menghalang mereka dariapda menuntut ilmu.















Daftar Pustaka

Warsita, Bambang. (2008). Tegnologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Ciapta
Miarso, Yusufhadi. Ddk. (1984) Tegnologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali
Fred Percial dan Hendry Willington. (1988). Tegnologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga
http://ustazahkita.blogspot.com/2012/11/komputer-dalam-pengajaran-dan.html
http://2k2sultanahbahiyahkumpulan4.blogspot.com/2011/04/syarahan-peranan-komputer-dalam-proses_25.html
http://ictchungkonglan.blogspot.com/2012/11/penggunaan-ict-dalam-pembelajaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar