BAB
I
PENGERTIAN
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.
Pendahuluan
Sebagai
suatu disiplin ilmuyang ralatif masih baru, tegnologi pendidikan masih terus
mencari bentuk dan berusaha mencari jati dirinya secara lebih tepat. Usaha ini
di lakukan oleh tegnolog sejak tahun 1960an sampai yang saat ini yang masih
berlangsung dan terus berlangsung di masa akan datang.
Pandangan
umum tentang tegnologi pendidikan sangat mempengaruhi tegnologi pendidikan.
Awal dari kebutuhan tegnologi pendidikan untuk dunia pendidikan karena pengaruh
tegnologi produk yang makin banyak di minati masyarakat. Secara umum, konsep
tegnologi menyumbang pondasi keilmuan tegnologi pendidikan. Satu hal yang perlu
di cermati adalah orang yang bergerak atau mengkaji disiplin ilmu tegnologi
pendidikan di tuntut untuk bersifat terbuka dan dinamis.
Tegnologi
memeng sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita terbiasa dan
cendrung menganggap tegnologi sebagai peralatan dan berkaitan dengan mesin,
komputer, dan serba elektronik. Padahal arti tegnologi sangat luas dan
tergantung peran tegnologi itu sendiri bagi manusia sebagai pengguna dari
tegnologi itu. Kehadiran tegnologi biasa mengacu kepada suatu produk bersifat
canggih, seperti komuter. Padahal tegnologi dapat pula bersifat abstrak, tidak
terwujud.
Siapapun
yang bergerak dalam bidang tegnologi apapun di tuntut bersifat terbuka,
berwawasan luas, dan dinamis. Setiap individu tegnolog dengan mudah menerima
inovasi, dan mepromosikan inovasi itu agar dapat di manfaatkan oleh dunia
pendidikan dan masyarakat. Tegnologi itu di ciptakan untuk mempermudah hidup
manusia.
B.
Beberapa
Definisi Teknologi Pendidikan
Teknologi
pendidikan dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan “instructional
technology” atau “Education technology”. Pendidikan semacam ini yang diutamakan
ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat
dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware”
antara lain berupa TV, radio, video, tape, computer, dan lain-lain. Selain dari
itu pendidikan juga menggunakan teknologi yang disebut dengan “software” antara
lain menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan
tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi dan penilaian
keberhasilannya.
Ada beberapa pengertian mengenai
teknologi pendidikan yaitu antara lain :
a.
Merupakan pengembangan, penerapan dan
penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar siswa.
b.
Yaitu pemikiran yang sistematis dan
kritis tentang pendidikan.
Teknologi Pendidikan lahir akibat adanya revolusi
pendidikan yang menimbulkan masalah, yaitu :
a. Adanya
berbagai macam sumber untuk belajar, yaitu :
1. Orang
( guru, penulis buku, produser media, dan lain-lain ).
2. Pesan
( tertulis di buku, tersaji di media ).
3. Media
(buku, film, tv, radio ).
4. Alat
( jaringan TV, radio ).
5. Teknik
( cara mengolah/menyajikan pesan ).
b.
Perlunya sumber belajar tersebut
dikembangkan secara konseptual dan faktual.
c.
Perlunya dikelola pengembangan, maupun
sumber-sumber untuk belajar agar dapat digunakan secara optimal untuk keperluan
belajar.
Permasalahan
tersebut merupakan ruang lingkup wujud objek penelaahan teknologi pendidikan
(ontologi).
Definisi
Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli
Definisi
Pertama (Ely, 1963)
Komunikasi Audio visual adalah cabang dari teori dan praktek
pendidikan terutama berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna
mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi :
a.
Mempelajari kelemahan dan kelebihan yang
unik maupun yang relatif dari pesan, baik yang diungkapkan dalam bentuk gambar
maupun yang bukan dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses belajar.
b.
Penstrukturan dan sistematisasi pesan
oleh orang maupun intsrumen dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini meliputi
perencanaan, produksi, pemilihan manajemen, dan pemanfaatan dari komponen
maupun keseluruhan sistem pendidikan.
Tujuannya ialah pemanfaatan metode dan
media komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi belajar
(orang yang belajar) secara meksimal.
Definisi
kedua (komisi TP, 1970)
Teknologi pembelajaran merupakan usaha
sistematik dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi keseluruhan proses
belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada
penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan
kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar berlangsung secara
efektif.
Definisi
ketiga (Kenneth Silber, 1970)
Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan
(riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan, pasokan, pemanfaatan) komponen
sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan)
serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara
sistematis dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.
Definisi keempat
(Comission on Instructional Technology, 1970)
A
systematic way of designing, implementing, and evaluating the total process of
of learning and teaching in terms of specific objectives, based on research in
human learning and communication and employing a combination of human and non
human resources to bring about more effective instruction.
(Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan
pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan
komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari
manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
Jadi,
menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar
suatu pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut dilakukan dengan cara mendesain,
melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi
dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat
manusia maupun non-manusia. Dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada
pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber
belajar.
Definisi
Kelima (Mac kenzie dan Eraut, 1971)
Teknologi Pendidikan merupakan sistematik
mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai.
Definisi
keenam (AECT, 1972)
Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang
yang berkepentingan dengan menfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha
sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan
berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses
tersebut.
Definisi
Ketujuh, (AECT, 1977)
Teknologi pendidikan adalah proses
kompleks yang terintegrasi meliputi orang, produser, gagasan, sarana, dan
organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan
mengelola pemecahan masalah dengan segala aspek belajar pada manusia.
Definisi
kedelapan (1994)
Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek
dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan
sumber untuk belajar.
Teknologi pendidikan sesuai dengan
definisi tahun 1994 telah menetapkan lima kawasan (bidang gerapan), yaitu
perancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Teknologi
pendidikan telah memberikan tempat berkaitan dengan adanya keragaman,
spesialisasi, penggabungkan unsur-unsur definisi dan kawasan bidang yang
tradisional sekalipun. Setiap kawasan dalam bidang teknologi pendidikan
memberikan sumbangan terhadap teori dan praktek sebagai landasan profesi
teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan mencakup pengertian belajar melalui media massa, sistem pelayanan pembelajaran serta sistem pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi dalam pendidikan digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan seperti pelaporan nilai, jadwal kegiatan dan keuangan. Teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksional (pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang sifatnya terarah dan terkendali. Teknologi pendidikan merupakan aplikasi strategi dan taktik yang sistemik dan sistematik yang diadopsi dari konsep ilmu perilaku, ilmu pengetahuan alam dan pengetahuan lainnya yang digunakan dalam upaya memecahkan masalah pembelajaran.
Teknologi pendidikan mencakup pengertian belajar melalui media massa, sistem pelayanan pembelajaran serta sistem pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi dalam pendidikan digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan seperti pelaporan nilai, jadwal kegiatan dan keuangan. Teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksional (pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang sifatnya terarah dan terkendali. Teknologi pendidikan merupakan aplikasi strategi dan taktik yang sistemik dan sistematik yang diadopsi dari konsep ilmu perilaku, ilmu pengetahuan alam dan pengetahuan lainnya yang digunakan dalam upaya memecahkan masalah pembelajaran.
Definisi
kesembilan (Tom Cutchall, 1999)
Instructional technology
is the research in and application of behavioral science and learning theories
and the use of a systems approach to analyze, design, develop, implement,
evaluate and manage the use of technology to assist in the solving of learning
or performance problems.
Definisi menurut Cutchal
ini sama seperti definisi AECT 1994. Dia menekankan bahwa teknologi pembelajaran
merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar dengan
menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan,
implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu
memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan
teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan
masalah belajar dan kinerja manusia.
Definisi
kesepuluh (AECT, 2004)
Educational technology is
the study and ethical practice of facilitating learning and improving
performance by creating, using, and managing appropriate technological
processes and resources.
Ini adalah definisi
terbaru yang menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek
etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan
cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan
sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk
memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan
kinerja.
Mengalami Perubahan
Kawasan
pengembangan teknologi pendidikan berakar pada produksi media melalui proses
yang terus mengalami perubahan dalam kemampuan media yang kemudian berakibat
pada perubahan dalam kawasan (bidang garapan). Terhadap
kawasan (bidang garapan) pengembangan dapat diorganisasikan dengan empat
kategori teknologi, yaitu: (1) Teknologi cetak sebagai penyedia landasan
untuk kategori yang lainnya; (2) Teknologi audiovisual; (3) Teknologi
berasaskan komputer, dan; (4) Teknologi terpadu. Kawasan pengembangan juga mencakup
berbagai fungsi perancangan, produksi dan penyampaian, maka suatu bahan dapat
dirancang dengan menggunakan satu jenis teknologi, sedang dalam produksi bisa
menggunakan teknologi yang lain, dan dalam kegiatan penyampian dapat
menggunakan teknologi yang lain lagi.
Konsep
perancangan dalam pengertian lain sebagai perancangan sistem pembelajaran yang
bersifat makro, seperti mengidentifikasi tujuan umum, tujuan khusus, dan
tentang isi (bahan) pembelajaran. Perancangan pendidikan (pembelajaran) yang
bersifat makro menentukan dan mengurutkan kegiatan, juga bersifat aplikasi
khusus, seperti halnya perancangan layar pada kawasan (bidang garapan)
pengembangan dalam teknologi pendidikan.
Dalam
konteks kecenderungan dan permasalahan teknologi cetak dan teknologi audio
visual mencakup peningkatan perhatian terhadap perancangan teks, kerumitan
visual, dan penggunaan isyarat warna. Kecenderungan dan permasalahan dalam
teknologi komputer dan teknologi terpadu dari kawasan pengembangan terletak
pada tantangan dalam merancang teknologi interaktif, penerapan konsep
konstruktivis, teori belajar sosial, sistem pakar, otonomi peralatan
pengembangan, dan aplikasi untuk belajar jauh.
Menurut Seels dan Richey (1996) bahwa dalam perkembangan gerakan pembelajaran audio visual mengorganisasikan dan mempromosikan penggunaan bahan audio visual. Persediaan bahan pembelajaran dapat berkembang karena ada peningkatan produksi dan mendorong lahirnya cara baru untuk membantu guru/dosen agar pembelajarannya lebih efektif dan efisien. Pada waktu itu banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai mendirikan pusat media pembelajaran, dan proyek pengembangan kurikulum yang memasukkan media dalam programnya, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap kawasan pemanfaatan ini.
Menurut Seels dan Richey (1996) bahwa dalam perkembangan gerakan pembelajaran audio visual mengorganisasikan dan mempromosikan penggunaan bahan audio visual. Persediaan bahan pembelajaran dapat berkembang karena ada peningkatan produksi dan mendorong lahirnya cara baru untuk membantu guru/dosen agar pembelajarannya lebih efektif dan efisien. Pada waktu itu banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai mendirikan pusat media pembelajaran, dan proyek pengembangan kurikulum yang memasukkan media dalam programnya, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap kawasan pemanfaatan ini.
Konsep
pengelolaan merupakan bagian integral dalam teknologi pendidikan dan kawasan
yang paling banyak berperan dalam teknologi pendidikan. Setiap ahli secara
individu dalam kawasan ini dituntut untuk memberikan pelayanaan pengelolaan
dalam berbagai latar. Seorang ahli teknologi pendidikan terlibat dalam
pengelolaan proyek pengembangan pembelajaran, pengelolaan terhadap kasus demi
kasus yang sangat bervariasi, namun keterampilan pengelolaan yang mendasarinya
relatif tetap sama dalam kasus apapun yang digarapnya. Kawasan (bidang garapan)
pengelolaan yang dilaksanakan semua berasal dari administrasi pusat media,
program media dan pelayanan media.
Sistem komputerisasi
Adanya
pembaruan terhadap perpustakaan dengan program media melahirkan pusat media dan
ahli perpustakaan media sekolah, berbagai program media sekolah bergabung
dengan bahan cetak dan non cetak sehingga meningkatnya penggunaan sumber
teknologikal dalam kurikulum pendidikan. Pengelolaan ini terkait dengan
sintesis dari difusi inovasi, teknologi kinerja dan pengelolaan kualitas dapat
menjadi alat yang ampuh dalam upaya perubahan organisasi. Penggabungan antara
sistem informasi dan pengelolaan akan terus berkembang dan pengambilan
keputusan dalam kawasan (bidang garapan) pengelolaan menjadi semakin tergantung
pada sistem komputerisasi dan inforamasi.
Kawasan penilaian adalah aktivitas manusia sehari-hari selalu menukar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Pengembangan program pendidikan formal, banyak di antaranya yang didanai oleh pemerintah pusat karena telah menentukan program penilaian yang bersifat formal tersebut. Maka oleh karena itu, penilaian terhadap berbagai program ini memerlukan penerapan prosedur yang lebih sistematis dan ilmiah pula.
Perkembangan teknologi pendidikan sebagai suatu gerakan dalam berbagai kawasan (bidang garapan) dan profesi. Profesi berkaitan sekali dengan pengetahuan yang menjadi dasar dari definisi teknologi pendidikan dalam kegiatannya berfokus bahwa teknologi pendidikan sebagai bidang kajian dan praktek. Sedangkan dalam definisinya juga menekankan peran dari pada kaum praktisi, kegiatan para ilmuwan dan kaum praktisi, sebuah proses dan produk sangatlah penting untuk dikembangkan dalam setiap kawasan (bidang garapan) teknologi pendidikan, dan berbagai permasalaham yang susah dimengerti dan dikenali kaum profesi agar dihilangkan dari definisi teknologi pendidikan.
Beberapa dari pakar ilmu pendidikan juga memberikan pendapat mereka mengenai definisi Teknologi Pendidikan yaitu sebagai berikut :
Kawasan penilaian adalah aktivitas manusia sehari-hari selalu menukar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Pengembangan program pendidikan formal, banyak di antaranya yang didanai oleh pemerintah pusat karena telah menentukan program penilaian yang bersifat formal tersebut. Maka oleh karena itu, penilaian terhadap berbagai program ini memerlukan penerapan prosedur yang lebih sistematis dan ilmiah pula.
Perkembangan teknologi pendidikan sebagai suatu gerakan dalam berbagai kawasan (bidang garapan) dan profesi. Profesi berkaitan sekali dengan pengetahuan yang menjadi dasar dari definisi teknologi pendidikan dalam kegiatannya berfokus bahwa teknologi pendidikan sebagai bidang kajian dan praktek. Sedangkan dalam definisinya juga menekankan peran dari pada kaum praktisi, kegiatan para ilmuwan dan kaum praktisi, sebuah proses dan produk sangatlah penting untuk dikembangkan dalam setiap kawasan (bidang garapan) teknologi pendidikan, dan berbagai permasalaham yang susah dimengerti dan dikenali kaum profesi agar dihilangkan dari definisi teknologi pendidikan.
Beberapa dari pakar ilmu pendidikan juga memberikan pendapat mereka mengenai definisi Teknologi Pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Teknologi pendidikan adalah
pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu
untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Dari
pengertian ini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri di samping alat-alat
yang dapat membantu proses belajar.
2. Teknologi pendidikan yang dalam
istilah bahasa inggrisnya adalah instructional technology atau educational
technology. Salah satu pendapat ialah bahwa instructional technology means the
media borm of the communications revulition which can be used for instructional
purpode alongside the teacher, the book, and the blackboard. Dari pengertian
ini yang diutamakan adalah media komunikasi yang berkembang sangat pesat
seperti TV, radio, video dan lain-lain.
3. Teknologi pendidikan adalah pemikiran
yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam
pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi
juga tanpa alat-alat itu.
4. Teknologi pendidikan adalah pemikiran
sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam
pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan hal-hal yang terkait dengan
software (ide-ide atau konsep ilmiah dan sistematis )dan hardware
(produk-produk teknologi).
5. Dan pengertian teknologi pendidikan
yang nomor lima ini sama dengan pengertian media pendidikan yaitu bahan dan
alat yang terdiri dari perangkat software dan hardware dalam dunia pendidikan.
Dari
beberapa pengertian ini maka dapat diketahui bahwa pengertian ini tidak mungkin
dipisahkan atau salah satunya dianggap konkrit, tetapi pengertian satu dengan
yang lain saling melengkapi. Dan dapat mengambil pengertian bahwa
teknologi pendidikan itu terdiri dari perangkat software dan hardware yang
tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan perangkat yang lain. Dan dari
pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan sama
dengan media pendidikan, sehingga pada sub bab kedua tahapan perkembangan dan
pengembangan teknologi pendidikannya akan banyak menjelaskan dari segi
hardwarenya.
C. Tokoh–Tokoh
Dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan
Edward L.
Thordike (1874-1949) menghasilkan sejumlah ” hukum” belar, diantaranya ” law
of effect”. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid
terhadap suatu stimulus segera disertai oleh rasa senang atau rasa puas
merupakan pujian atau hadiah, yang disebut “reinforcement” Reinforcement
ini memperkuat hubungan antara stimulus dengan respons sehingga hasil belajar
lebih permanent.
Sidney L.
Pressey, menyusun program yang terdiri atas serentetan tugas-tugas yang disebutnya
“software” dan disamping itu suatu alat yakni ” teaching machine” sebagai
”hardware” ia menggunakan test obyektif dengan lembar jawaban yang dapat
diperiksa sendiri secara otomatis.
Ivan Pavlov
(1849-1936) mengadakan percobaan dengan anjing untuk mempelajari
proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang diselidikinya adalah “Conditioning”
anjing yang mula-mula mengeluarkan air liur, bila disodorkan makanan (S1) akan
keluar air liurnya bila misalnya dibunyikan lonceng (S2) yang semula disodorkan
bersamaan dengan makanan dan kemudian ditiadakan.
Diantara
ilmuan dalam bidang proses yang paling berpengaruh terhadap perkembangan
teknologi pendidikan ialah B.F. Skinner. Ia banyak melakukan eksperimin
dengan binatang diantaranya yang paling terkenal dengan burung merpati untuk
mempelajari cara mengubah ketakutan binatang itu. Ia memberika stimulus
tertentu dan segera memperkuat atau me-reinporce (respon yang diinginkan
dengan memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap. Kemudian “reinporciment”
itu berangsur – angsur dapat dikurangi untuk mempertahankan bentuk kelakuan
yang telah dipelajari itu agar jangan lenyap atau dilupakan.
Noman C.
Crowder mengadakan fariasi dalam pelajaran berprogram untuk memperhatikan perbedaan
individual dengan mengembangkan “branching program” program bercabang.
Disini langkah-langkah lebih besar dari pada dalam program linear diikuti oleh
jawaban berganda. Seteh memilih salah suatu jawaban, murid itu suruh men-chek
jawaban pada halaman yang ditunjuk. Bila jawaban tersebut benar diberi
keterangan apa sebab jawaban itu benar dan disuruh melanjutkan. Bila mana
jawaban itu salah diberi keterangan kenapa jawaban itu salah dan murid disuruh
kembali kesoal itu atau dialihkan pada soal yang lainnya.
Gordon Psak menggunakan
computer dalam pelajaran beprogram. Computer lebih mampu untuk menyesuaikan
program dengan kecepatan pelajar, baik yang cepat maupun yang lambat.
D. Dasar
Pemikiran Teknologi Pendidikan
Tujuan pendidikan
ialah mengubah kelakuan si anak didik, yaitu caranya berfikir merasa, berbuat.
Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan itu. Sudah
selayaknya si pendidik maupun anak didik harus tau apa yang harus dicapai. Arti
tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang harus dilakukan oleh murid
sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia
mempelajarinya. Bila tujuan itu tak dapat dicapai maka ada kekurangan dalam
proses belajar mengajar.dengan pendekatan teknologi pendidikan kita dapat
menggunakan metode ilmiah untuk menguji cobakan hipotesis tentang cara yang
paling efektif guna untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukannya. Usaha ini
tidak berbeda dengan metode pemecahan masalah (method of problem solving) yang
dilakukan dalam bidang ilmu lainnya.
Ada beberapa
langkah–langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah :
1.
Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang
dapat dipandang sebagai masalah
2.
Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi
yang kita pandang sebagai “hipotesis” yang perlu dite st.
3.
Menilai hasil pelajaran untuk menguji hipotesis itu.
4.
Mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi
syarat atau standard yang ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara
lain sampai tercapai apa yang diharapkan.
Teknologi
pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan metode
yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas
merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang masuk
kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam
pelajaran itu. Tiadanya tujuan yang jelas maka kita tak akan tahu kemana kita
akan pergi dan apakah kita akan sampai ke tempat yang kita harapkan.
Teknologi
pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa yang telah
dipelajari.penilaian tersebut memberikan keterangan tentang prestasi anak dan
sekaligus tentang keampuhan metode penyajian guru.
Fungsi penilaian itu sebagai :
1. Alat
mengukur hasil belajar murid
2. Alat sebagai
guru untuk menilai efektifnya mengajar
3. Titik tolak
untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis kesalahan-kesalahan yang
mereka perbuat serta memperbaiki metodenya mengajar.
E. Prinsip Teknologi Pendidikan
Prinsip
menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia
hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar dan tidak boleh digunakan untuk
menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia
digunakan untuk membantu guru mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan. Ia
mesti digunakan untuk pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa.
Penggunaannya
mesti dirancang dalam tiga peringkat yaitu: sebelum kegunaan-merancang masa dan
cara bagaimana mengaitkannya dengan topik pengajaran. Semasa kegunaan merancang
ulasan dan penekanan aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran.
Selepas kegunaan-merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan
dan penilaian. Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan
objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal
bilik darjah.
Ia
mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan peringkat
perkembangan pelajaran itu sama ada: pengenalan topik- perkembangan pelajaran
yaitu penerangan konsep-penutup dan kesimpulan topik pelajaran-penilaian
kefahaman terhadap topik. Digunakan mengikut masa yang sesuai yaitu masa yang
dapat merangsang pembelajaran
Digunakan dengan merujuk kepadanya dan
bukan sekadar untuk menunjuk-nunjuk saja. Selepas digunakan tanggalkan atau
ubah supaya tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya. Setelah tamat sesi
pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas. Ciri-ciri dan
jenis teknologi pendidikan yang baik. Alat yang dapat menjelaskan idea - idea
yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh: Penggunaan cek terbuka dan
tertutup yang telah diperbesarkan.
Alat yang besar dan jelas untuk dilihat
oleh semua pelajar. Contoh: Tulisan dan angka yang ditulis dalam transparensi
mestilah besar dan jelas. Tulisan dan gambar perlu diberbagaikan warnanya.
Contoh: Gunakan berbagai warna pen untuk memberi penekanan kepada
perkataan-perkataan dalam topik yang ingin diajar. Gunakan bahan yang boleh
tahan lama dan boleh disimpan. Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik
sekiranya alat dibuat sendiri.
F.
Peranan
Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan
Tujuan teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan
memberi kesan terhadap pembelajaran. Pembelajaran adalah matlamat, manakala
pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus memahami maksud
pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju. pembelajaran untuk mencapai
matlamat yang dituju.
Selain
mewujudkan pengajar yang kompeten, tumpuan utama teknologi pendidikan ialah untuk menghasilkan pengajaran yang
berkesan. Pengajaran yang berkesan membolehkan pelajar memperoleh kemahiran,
pengetahuan dan sikap yang diharapkan. Pengajaran yang dirancang dengan teliti
dan lengkap membantu mewujudkan keyakinan, kepercayaan dan perasaan hormat
pelajar terhadap pengajar sekaligus membantu pembinaan disiplin yang positif
Teknologi
pendidikan perlu dititik beratkan dalam penyampaian kandungan P&P oleh
guru. Murid-murid perlu dibawa keluar dari pada kepompong ciri-ciri
pembelajaran abad ke-19, antaranya, guru ibarat pelayan komputer (server) yang
meyimpan beribu-ribu maklumat dan murid ibarat cakera keras (hard disk) tanpa
memori yang menunggu untuk diisi. Gaya pembelajaran terkini, seperti yang
ditegaskan dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR), menyarankan
penggunaan berbagai pendekatan seperti pembelajaran secara hands-on,
kontekstual, konstruktivisme dan masteri; melalui permainan dan inkuiri
penemuan; dan berasaskan projek. Pendekatan yang digunakan haruslah memberi
peluang yang tidak terhadap kepada murid dan mengambil kita tahap kecerdasan
murid. Ini adalah selaras dengan gaya pembelajaran abad ke-21 yang berpaksikan
literasi era digital, murid berfikir secara kreatif dan inovatif, kemahiran
komunikasi yang berkesan dan penghasilan kerja yang tinggi.
Alvin Toffler,
seorang penulis yang terkenal dalam bidang revolusi digital pernah mengatakan,
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and
write, but those who cannot learn, unlearn and relearn.” (Buta huruf pada abad
ke-21 bukanlah individu yang tidak boleh membaca dan menulis tetapi terdiri
dari pada individu yang tidak boleh belajar, belajar meninggalkan apa yang
telah dipelajari dan belajar semula). Tuntutan kehidupan abad ke-21 memerlukan
reaksi pantas manusia untuk berubah mengikut keadaan dan situasi agar tidak
ditenggelami oleh tsunami teknologi.
Antara
peranan dan kepentingan lain teknologi pendidikan ialah untuk mengubah
peringkat membuat keputusan, mengubah sistem atau pendekatan pembelajaran, dan
mengubah pengalaman pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar