Salamaik datang di blog awak
SEMOGA APA YANG ADA DI DALAM BLOG INI BERMANFAATTERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI

Selasa, 17 Desember 2013

PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

BAB I
PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.      Pendahuluan
       Sebagai suatu disiplin ilmuyang ralatif masih baru, tegnologi pendidikan masih terus mencari bentuk dan berusaha mencari jati dirinya secara lebih tepat. Usaha ini di lakukan oleh tegnolog sejak tahun 1960an sampai yang saat ini yang masih berlangsung dan terus berlangsung di masa akan datang.
       Pandangan umum tentang tegnologi pendidikan sangat mempengaruhi tegnologi pendidikan. Awal dari kebutuhan tegnologi pendidikan untuk dunia pendidikan karena pengaruh tegnologi produk yang makin banyak di minati masyarakat. Secara umum, konsep tegnologi menyumbang pondasi keilmuan tegnologi pendidikan. Satu hal yang perlu di cermati adalah orang yang bergerak atau mengkaji disiplin ilmu tegnologi pendidikan di tuntut untuk bersifat terbuka dan dinamis.
       Tegnologi memeng sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita terbiasa dan cendrung menganggap tegnologi sebagai peralatan dan berkaitan dengan mesin, komputer, dan serba elektronik. Padahal arti tegnologi sangat luas dan tergantung peran tegnologi itu sendiri bagi manusia sebagai pengguna dari tegnologi itu. Kehadiran tegnologi biasa mengacu kepada suatu produk bersifat canggih, seperti komuter. Padahal tegnologi dapat pula bersifat abstrak, tidak terwujud.
       Siapapun yang bergerak dalam bidang tegnologi apapun di tuntut bersifat terbuka, berwawasan luas, dan dinamis. Setiap individu tegnolog dengan mudah menerima inovasi, dan mepromosikan inovasi itu agar dapat di manfaatkan oleh dunia pendidikan dan masyarakat. Tegnologi itu di ciptakan untuk mempermudah hidup manusia.





B.       Beberapa Definisi Teknologi Pendidikan
       Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan “instructional technology” atau “Education technology”. Pendidikan semacam ini yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Alat-alat teknologi ini lazim disebut “hardware” antara lain berupa TV, radio, video, tape, computer, dan lain-lain. Selain dari itu pendidikan juga menggunakan teknologi yang disebut dengan “software” antara lain menganalisis dan mendesain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi dan penilaian keberhasilannya.
Ada beberapa pengertian mengenai teknologi pendidikan yaitu antara lain :
a.         Merupakan pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar siswa.
b.        Yaitu pemikiran yang sistematis dan kritis tentang pendidikan.
Teknologi Pendidikan lahir akibat adanya revolusi pendidikan yang menimbulkan masalah, yaitu :
a.    Adanya berbagai macam sumber untuk belajar, yaitu :
1.    Orang ( guru, penulis buku, produser media, dan lain-lain ).
2.    Pesan ( tertulis di buku, tersaji di media ).
3.    Media (buku, film, tv, radio ).
4.    Alat ( jaringan TV, radio ).
5.    Teknik ( cara mengolah/menyajikan pesan ).
b.    Perlunya sumber belajar tersebut dikembangkan secara konseptual dan faktual.
c.    Perlunya dikelola pengembangan, maupun sumber-sumber untuk belajar agar dapat digunakan secara optimal untuk keperluan belajar.




Permasalahan tersebut merupakan ruang lingkup wujud objek penelaahan teknologi pendidikan (ontologi).
Definisi Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli
Definisi Pertama (Ely, 1963)
     Komunikasi Audio visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan terutama berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. Kegiatannya meliputi :
a.    Mempelajari kelemahan dan kelebihan yang unik maupun yang relatif dari pesan, baik yang diungkapkan dalam bentuk gambar maupun yang bukan dan yang digunakan untuk tujuan apapun dalam proses belajar.
b.    Penstrukturan dan sistematisasi pesan oleh orang maupun intsrumen dalam lingkungan pendidikan. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan manajemen, dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pendidikan.
       Tujuannya ialah pemanfaatan metode dan media komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi belajar (orang yang belajar) secara meksimal.
Definisi kedua (komisi TP, 1970)
       Teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan non manusia agar belajar berlangsung secara efektif.
Definisi ketiga (Kenneth Silber, 1970)
       Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan, pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan lingkungan) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematis dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar.



Definisi keempat (Comission on Instructional Technology, 1970)
       A systematic way of designing, implementing, and evaluating the total process of of learning and teaching in terms of specific objectives, based on research in human learning and communication and employing a combination of human and non human resources to bring about more effective instruction. (Suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non-manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
       Jadi, menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut dilakukan dengan cara mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non-manusia. Dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.
Definisi Kelima (Mac kenzie dan Eraut, 1971)
       Teknologi Pendidikan merupakan sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai.
Definisi keenam (AECT, 1972)
       Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan menfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut.
Definisi Ketujuh, (AECT, 1977)
       Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, produser, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dengan segala aspek belajar pada manusia.
Definisi kedelapan (1994)
       Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
       Teknologi pendidikan sesuai dengan definisi tahun 1994 telah menetapkan lima kawasan (bidang gerapan), yaitu perancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian. Teknologi pendidikan telah memberikan tempat berkaitan dengan adanya keragaman, spesialisasi, penggabungkan unsur-unsur definisi dan kawasan bidang yang tradisional sekalipun. Setiap kawasan dalam bidang teknologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap teori dan praktek sebagai landasan profesi teknologi pendidikan.
       Teknologi pendidikan mencakup pengertian belajar melalui media massa, sistem pelayanan pembelajaran serta sistem pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi dalam pendidikan digunakan untuk menjelaskan penerapan teknologi pada sistem pelayanan pendidikan seperti pelaporan nilai, jadwal kegiatan dan keuangan. Teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa instruksional (pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang sifatnya terarah dan terkendali. Teknologi pendidikan merupakan aplikasi strategi dan taktik yang sistemik dan sistematik yang diadopsi dari konsep ilmu perilaku, ilmu pengetahuan alam dan pengetahuan lainnya yang digunakan dalam upaya memecahkan masalah pembelajaran.  
Definisi kesembilan (Tom Cutchall, 1999)
       Instructional technology is the research in and application of behavioral science and learning theories and the use of a systems approach to analyze, design, develop, implement, evaluate and manage the use of technology to assist in the solving of learning or performance problems.
       Definisi menurut Cutchal ini sama seperti definisi AECT 1994. Dia menekankan bahwa teknologi pembelajaran merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja manusia.
Definisi kesepuluh (AECT, 2004)
       Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources.
       Ini adalah definisi terbaru yang menyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan kinerja.
Mengalami Perubahan
       Kawasan pengembangan teknologi pendidikan berakar pada produksi media melalui proses yang terus mengalami perubahan dalam kemampuan media yang kemudian berakibat pada perubahan dalam kawasan (bidang garapan).   Terhadap kawasan (bidang garapan) pengembangan dapat diorganisasikan dengan empat kategori teknologi, yaitu: (1)  Teknologi cetak sebagai penyedia landasan untuk kategori yang lainnya; (2) Teknologi audiovisual; (3) Teknologi berasaskan komputer, dan; (4) Teknologi terpadu. Kawasan pengembangan juga mencakup berbagai fungsi perancangan, produksi dan penyampaian, maka suatu bahan dapat dirancang dengan menggunakan satu jenis teknologi, sedang dalam produksi bisa menggunakan teknologi yang lain, dan dalam kegiatan penyampian dapat menggunakan teknologi yang lain lagi.
       Konsep perancangan dalam pengertian lain sebagai perancangan sistem pembelajaran yang bersifat makro, seperti mengidentifikasi tujuan umum, tujuan khusus, dan tentang isi (bahan) pembelajaran. Perancangan pendidikan (pembelajaran) yang bersifat makro menentukan dan mengurutkan kegiatan, juga bersifat aplikasi khusus, seperti halnya perancangan layar pada kawasan (bidang garapan) pengembangan dalam teknologi pendidikan.
       Dalam konteks kecenderungan dan permasalahan teknologi cetak dan teknologi audio visual mencakup peningkatan perhatian terhadap perancangan teks, kerumitan visual, dan penggunaan isyarat warna. Kecenderungan dan permasalahan dalam teknologi komputer dan teknologi terpadu dari kawasan pengembangan terletak pada tantangan dalam merancang teknologi interaktif, penerapan konsep konstruktivis, teori belajar sosial, sistem pakar, otonomi peralatan pengembangan, dan aplikasi untuk belajar jauh.
       Menurut Seels dan Richey (1996) bahwa dalam perkembangan gerakan pembelajaran audio visual mengorganisasikan dan mempromosikan penggunaan bahan audio visual. Persediaan bahan pembelajaran dapat berkembang karena ada peningkatan produksi dan mendorong lahirnya cara baru untuk membantu guru/dosen agar pembelajarannya lebih efektif dan efisien. Pada waktu itu banyak sekolah dan perguruan tinggi mulai mendirikan pusat media pembelajaran, dan proyek pengembangan kurikulum yang memasukkan media dalam programnya, sehingga memberikan kontribusi besar terhadap kawasan pemanfaatan ini.
       Konsep pengelolaan merupakan bagian integral dalam teknologi pendidikan dan kawasan yang paling banyak berperan dalam teknologi pendidikan. Setiap ahli secara individu dalam kawasan ini dituntut untuk memberikan pelayanaan pengelolaan dalam berbagai latar. Seorang ahli teknologi pendidikan terlibat dalam pengelolaan proyek pengembangan pembelajaran, pengelolaan terhadap kasus demi kasus yang sangat bervariasi, namun keterampilan pengelolaan yang mendasarinya relatif tetap sama dalam kasus apapun yang digarapnya. Kawasan (bidang garapan) pengelolaan yang dilaksanakan semua berasal dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media.
Sistem komputerisasi
       Adanya pembaruan terhadap perpustakaan dengan program media melahirkan pusat media dan ahli perpustakaan media sekolah, berbagai program media sekolah bergabung dengan bahan cetak dan non cetak sehingga meningkatnya penggunaan sumber teknologikal dalam kurikulum pendidikan. Pengelolaan ini terkait dengan sintesis dari difusi inovasi, teknologi kinerja dan pengelolaan kualitas dapat menjadi alat yang ampuh dalam upaya perubahan organisasi. Penggabungan antara sistem informasi dan pengelolaan akan terus berkembang dan pengambilan keputusan dalam kawasan (bidang garapan) pengelolaan menjadi semakin tergantung pada sistem komputerisasi dan inforamasi.
       Kawasan penilaian adalah aktivitas manusia sehari-hari selalu menukar nilai aktivitas atau kejadian berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Pengembangan program pendidikan formal, banyak di antaranya yang didanai oleh pemerintah pusat karena telah  menentukan program penilaian yang bersifat formal tersebut. Maka oleh karena itu, penilaian terhadap berbagai program ini memerlukan penerapan prosedur yang lebih sistematis dan ilmiah pula.
       Perkembangan teknologi pendidikan sebagai suatu gerakan dalam berbagai kawasan (bidang garapan) dan profesi. Profesi berkaitan sekali dengan pengetahuan yang menjadi dasar dari definisi teknologi pendidikan dalam kegiatannya berfokus bahwa teknologi pendidikan sebagai bidang kajian dan praktek. Sedangkan dalam definisinya juga menekankan peran dari pada kaum praktisi, kegiatan para ilmuwan dan kaum praktisi, sebuah proses dan produk sangatlah penting untuk dikembangkan dalam setiap kawasan (bidang garapan) teknologi pendidikan, dan berbagai permasalaham yang susah dimengerti dan dikenali kaum profesi agar dihilangkan  dari definisi teknologi pendidikan.
       Beberapa dari pakar ilmu pendidikan juga memberikan pendapat mereka mengenai definisi Teknologi Pendidikan yaitu sebagai berikut :
1. Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar  manusia. Dari pengertian ini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar.
2. Teknologi pendidikan yang dalam istilah bahasa inggrisnya adalah instructional technology atau educational technology. Salah satu pendapat ialah bahwa instructional technology means the media borm of the communications revulition which can be used for instructional purpode alongside the teacher, the book, and the blackboard. Dari pengertian ini yang diutamakan adalah media komunikasi yang berkembang sangat pesat seperti TV, radio, video dan lain-lain.
3. Teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.
4. Teknologi pendidikan adalah pemikiran sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan hal-hal yang terkait dengan software (ide-ide atau konsep ilmiah dan sistematis )dan hardware (produk-produk teknologi).
5. Dan pengertian teknologi pendidikan yang nomor lima ini sama dengan pengertian media pendidikan yaitu bahan dan alat yang terdiri dari perangkat software dan hardware dalam dunia pendidikan.
       Dari beberapa pengertian ini maka dapat diketahui bahwa pengertian ini tidak mungkin dipisahkan atau salah satunya dianggap konkrit, tetapi pengertian satu dengan yang lain  saling melengkapi. Dan dapat mengambil pengertian bahwa teknologi pendidikan itu terdiri dari perangkat software dan hardware yang tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan perangkat yang lain. Dan dari pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan sama dengan media pendidikan, sehingga pada sub bab kedua tahapan perkembangan dan pengembangan teknologi pendidikannya akan banyak menjelaskan dari segi hardwarenya.
C.      Tokoh–Tokoh Dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan
Edward L. Thordike (1874-1949) menghasilkan sejumlah ” hukum” belar, diantaranya ” law of effect”. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil bila respon murid terhadap suatu stimulus segera disertai oleh rasa senang atau rasa puas merupakan pujian atau hadiah, yang disebut “reinforcement” Reinforcement ini memperkuat hubungan antara stimulus dengan respons sehingga hasil belajar lebih permanent.
Sidney L. Pressey, menyusun program yang terdiri atas serentetan tugas-tugas yang disebutnya “software” dan disamping itu suatu alat yakni ” teaching machine” sebagai ”hardware” ia menggunakan test obyektif dengan lembar jawaban yang dapat diperiksa sendiri secara otomatis.
Ivan Pavlov (1849-1936) mengadakan percobaan dengan anjing untuk mempelajari proses belajar secara ilmiah. Proses belajar yang diselidikinya adalah “Conditioning” anjing yang mula-mula mengeluarkan air liur, bila disodorkan makanan (S1) akan keluar air liurnya bila misalnya dibunyikan lonceng (S2) yang semula disodorkan bersamaan dengan makanan dan kemudian ditiadakan.
Diantara ilmuan dalam bidang proses yang paling berpengaruh terhadap perkembangan teknologi pendidikan ialah B.F. Skinner. Ia banyak melakukan eksperimin dengan binatang diantaranya yang paling terkenal dengan burung merpati untuk mempelajari cara mengubah ketakutan binatang itu. Ia memberika stimulus tertentu dan segera memperkuat atau me-reinporce (respon yang diinginkan dengan memberi makanan sampai bentuk kelakuan itu mantap. Kemudian “reinporciment” itu berangsur – angsur dapat dikurangi untuk mempertahankan bentuk kelakuan yang telah dipelajari itu agar jangan lenyap atau dilupakan.
Noman C. Crowder mengadakan fariasi dalam pelajaran berprogram untuk memperhatikan perbedaan individual dengan mengembangkan “branching program” program bercabang. Disini langkah-langkah lebih besar dari pada dalam program linear diikuti oleh jawaban berganda. Seteh memilih salah suatu jawaban, murid itu suruh men-chek jawaban pada halaman yang ditunjuk. Bila jawaban tersebut benar diberi keterangan apa sebab jawaban itu benar dan disuruh melanjutkan. Bila mana jawaban itu salah diberi keterangan kenapa jawaban itu salah dan murid disuruh kembali kesoal itu atau dialihkan pada soal yang lainnya.
Gordon Psak menggunakan computer dalam pelajaran beprogram. Computer lebih mampu untuk menyesuaikan program dengan kecepatan pelajar, baik yang cepat maupun yang lambat.
D.      Dasar Pemikiran Teknologi Pendidikan
Tujuan pendidikan ialah mengubah kelakuan si anak didik, yaitu caranya berfikir merasa, berbuat. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan itu. Sudah selayaknya si pendidik maupun anak didik harus tau apa yang harus dicapai. Arti tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang harus dilakukan oleh murid sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia mempelajarinya. Bila tujuan itu tak dapat dicapai maka ada kekurangan dalam proses belajar mengajar.dengan pendekatan teknologi pendidikan kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji cobakan hipotesis tentang cara yang paling efektif guna untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukannya. Usaha ini tidak berbeda dengan metode pemecahan masalah (method of problem solving) yang dilakukan dalam bidang ilmu lainnya.
Ada beberapa langkah–langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah :
1.      Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah
2.      Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi yang kita pandang sebagai “hipotesis” yang perlu dite st.
3.      Menilai hasil pelajaran untuk menguji hipotesis itu.
4.      Mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standard yang ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara lain sampai tercapai apa yang diharapkan.
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang masuk kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam pelajaran itu. Tiadanya tujuan yang jelas maka kita tak akan tahu kemana kita akan pergi dan apakah kita akan sampai ke tempat yang kita harapkan.
Teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa yang telah dipelajari.penilaian tersebut memberikan keterangan tentang prestasi anak dan sekaligus tentang keampuhan metode penyajian guru.
Fungsi penilaian itu sebagai :
1.      Alat mengukur hasil belajar murid
2.      Alat sebagai guru untuk menilai efektifnya mengajar
3.      Titik tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat serta memperbaiki metodenya mengajar.
E.       Prinsip Teknologi Pendidikan
Prinsip menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk membantu guru mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan. Ia mesti digunakan untuk pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa.
Penggunaannya mesti dirancang dalam tiga peringkat yaitu: sebelum kegunaan-merancang masa dan cara bagaimana mengaitkannya dengan topik pengajaran. Semasa kegunaan merancang ulasan dan penekanan aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran. Selepas kegunaan-merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan dan penilaian. Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal bilik darjah.
Ia mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan peringkat perkembangan pelajaran itu sama ada: pengenalan topik- perkembangan pelajaran yaitu penerangan konsep-penutup dan kesimpulan topik pelajaran-penilaian kefahaman terhadap topik. Digunakan mengikut masa yang sesuai yaitu masa yang dapat merangsang pembelajaran
      Digunakan dengan merujuk kepadanya dan bukan sekadar untuk menunjuk-nunjuk saja. Selepas digunakan tanggalkan atau ubah supaya tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya. Setelah tamat sesi pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas. Ciri-ciri dan jenis teknologi pendidikan yang baik. Alat yang dapat menjelaskan idea - idea yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh: Penggunaan cek terbuka dan tertutup yang telah diperbesarkan.
      Alat yang besar dan jelas untuk dilihat oleh semua pelajar. Contoh: Tulisan dan angka yang ditulis dalam transparensi mestilah besar dan jelas. Tulisan dan gambar perlu diberbagaikan warnanya. Contoh: Gunakan berbagai warna pen untuk memberi penekanan kepada perkataan-perkataan dalam topik yang ingin diajar. Gunakan bahan yang boleh tahan lama dan boleh disimpan. Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik sekiranya alat dibuat sendiri.
F.       Peranan Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan
Tujuan  teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan memberi kesan terhadap pembelajaran. Pembelajaran adalah matlamat, manakala pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus memahami maksud pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju. pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.
Selain mewujudkan pengajar yang kompeten, tumpuan utama teknologi pendidikan  ialah untuk menghasilkan pengajaran yang berkesan. Pengajaran yang berkesan membolehkan pelajar memperoleh kemahiran, pengetahuan dan sikap yang diharapkan. Pengajaran yang dirancang dengan teliti dan lengkap membantu mewujudkan keyakinan, kepercayaan dan perasaan hormat pelajar terhadap pengajar sekaligus membantu pembinaan disiplin yang positif
Teknologi pendidikan perlu dititik beratkan dalam penyampaian kandungan P&P oleh guru. Murid-murid perlu dibawa keluar dari pada kepompong ciri-ciri pembelajaran abad ke-19, antaranya, guru ibarat pelayan komputer (server) yang meyimpan beribu-ribu maklumat dan murid ibarat cakera keras (hard disk) tanpa memori yang menunggu untuk diisi. Gaya pembelajaran terkini, seperti yang ditegaskan dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR), menyarankan penggunaan berbagai pendekatan seperti pembelajaran secara hands-on, kontekstual, konstruktivisme dan masteri; melalui permainan dan inkuiri penemuan; dan berasaskan projek. Pendekatan yang digunakan haruslah memberi peluang yang tidak terhadap kepada murid dan mengambil kita tahap kecerdasan murid. Ini adalah selaras dengan gaya pembelajaran abad ke-21 yang berpaksikan literasi era digital, murid berfikir secara kreatif dan inovatif, kemahiran komunikasi yang berkesan dan penghasilan kerja yang tinggi.
Alvin Toffler, seorang penulis yang terkenal dalam bidang revolusi digital pernah mengatakan, “The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and relearn.” (Buta huruf pada abad ke-21 bukanlah individu yang tidak boleh membaca dan menulis tetapi terdiri dari pada individu yang tidak boleh belajar, belajar meninggalkan apa yang telah dipelajari dan belajar semula). Tuntutan kehidupan abad ke-21 memerlukan reaksi pantas manusia untuk berubah mengikut keadaan dan situasi agar tidak ditenggelami oleh tsunami teknologi.
Antara peranan dan kepentingan lain teknologi pendidikan ialah untuk mengubah peringkat membuat keputusan, mengubah sistem atau pendekatan pembelajaran, dan mengubah pengalaman pembelajaran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar